Cara sederhana dan mudah dalam memperoleh kredit bank yang bagi rekan-rekan yang sedang merintis bisnis :
Mempunyai bisnis yang dikelola secara baik, salah satunya adalah mempunyai catatan aktivitas bisnis, yang biasa disebut dengan pembukuan atau akuntansi.
Banyak rekan yang terjebak dalam asumsi rumitnya akuntansi, padahal yang perlu dilakukan sederhana saja, cukup membuat buku Kas untuk mencatat semua transaksi/arus kas.
Semua transaksi yang menggunakan uang dicatat secara cermat, baik penerimaan maupun pengeluaran uang ; pada prinsipnya bisnis merupakan perputaran arus kas saja, yakni bagaimana agar penerimaan kas lebih besar dari pengeluaran kas.
Ya... hanya sesederhana itu, karena apabila penerimaan uang lebih besar dari pada pengeluarannya, biasanya bisnis tersebut meraih keuntungan.
Seyogyanya transaksi keuangan bisnis memakai jasa intermediasi bank, artinya semua hasil penjualan yang sudah dicatat di buku Kas disetorkan ke Bank ; sementara itu untuk pengeluaran operasional, dana diambil dari ATM / Teller Bank.
Aktivitas setor / tarik di Bank inilah yang disebut "track record" bisnis kita ; setoran = sales, sedangkan tarikan adalah biaya (harga pokok penjualan).
Dalam satu periode tertentu, semua transaksi di-klasifikasi-kan dengan yang sejenis, jadilah yang disebut Laporan Keuangan, yang terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi serta Laporan Arus Kas.
Track record dan Laporan Keuangan diperlukan sebagai salah satu persyaratan saat mengajukan aplikasi kredit, karena Bank akan menilai kelayakan bisnis dari dokumen tersebut.
Pada saat ini persyaratan kredit bank tidak sekejam jaman dulu, bank cukup memberi kemudahan dan flexible dalam persyaratannya.
Saat ini suku bunga Kredit Modal Kerja (skala Mikro) yang dikenakan Bank juga relatif ringan, sekitar 1,5 % per bulan atau 18 % per tahun.
Sebagai ilustrasi, pinjaman kredit sampai dengan 10 juta tidak diperlukan SIUP, TDP maupun NPWP ; cukup surat keterangan dari Kelurahan yang menyatakan kita memang mempunyai domisili usaha/bisnis di kelurahan tersebut.
Selamat mencoba fasilitas Kredit Modal Kerja sebagai daya ungkit (leverage) bisnis.
No comments:
Post a Comment