Ketika sedang merapikan arsip surat-surat yang disimpan di File Folder, saya menatap 1 set berkas Surat Keputusan Direksi Tentang Pemberhentian Dengan Hormat Atas Permintaan Sendiri Sebagai Karyawan tanggal 25 April 2002.
Ups... tanpa terasa saya sudah 6 tahun meninggalkan comfort zone karyawan dan otomatis pikiran melayang set back 6 tahun silam ketika mulai memasuki wild jungle zone pengusaha.
Masih tergambar jelas betapa emosi saya campur aduk pada waktu itu, yakni :
** Rasa lega menjadi manusia yang terbebas dari rutinitas tugas dan tanggung jawab sebagai karyawan.
** Rasa galau memikirkan operasional sehari-hari perusahaan yang terasa jalan di tempat.
** Rasa gembira dapat berkumpul dengan keluarga sepanjang hari, walaupun hanya dengan isteri dan anak bungsu.
** Rasa kecewa karena dua anak sudah tumbuh menjadi remaja dan asyik dengan dunianya sendiri, sehingga kurang peduli dengan kehadiran saya di rumah, malahan anak ke dua pernah bilang "koq nggak kerja seperti dahulu lagi"... hiks.. !!!.
** Rasa puas dapat membaca buku-buku favorit yang belum sempat terbaca dan belajar praktek beberapa software komputer agar tidak terlalu gaptek.
** Rasa khawatir tentang laju tumbuh perusahaan yang baru didirikan dan dikelola sendiri bersama isteri.
** Rasa takut akan masa depan yang tidak pasti dan khawatir tidak dapat membahagiakan keluarga.
** Dan segudang emosi lainnya yang datang silih berganti.
Proses yang harus dijalani sungguh mengharu biru emosi, meskipun saya sudah menyiapkan segala hal sejak tahun 1997, lima tahun sebelum pindah kuadran menjadi pengusaha.
Ternyata hal paling fundamental dalam proses pindah kuadran adalah.... "merubah mindset" .